Kata
Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Hakekat Manusia dari Segi
Antropologis” tepat pada waktunya.
Makalah
ini berisikan informasi tentang teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia
pendidikan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan segala informasi kepada
kita semua tentang teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Jakarta,
28 November 2012
Tim Penyusii
Tim Penyusii
Daftar
Isi
Kata Pengantar
..........................................................................................................
ii
Daftar Isi
....................................................................................................................
iii
Pengertian Antropologis
...........................................................................................
1
Antropologi Fisik
........................................................................................................
1
Antropologi Budaya
...................................................................................................
2
1
Hakekat
manusia dari segi antropologi
Istilah “antropologi”
berasal dari bahasa Yunani asal kata “anthropos”
berarti “manusia”, dan “logos” berarti “ilmu”, dengan demikian secara harfiah “antropologi”
berarti ilmu tentang manusia.
Antropologi
di bagi menjadi 2 bagian, yakni :
1.
Antropologi Fisik
2.
Antropologi Budaya
1.
Antropologi
Fisik
Mula
– mula orang percaya bahwa manusia dalam wujudnya yang sekarang ini adalah
merupakan suatu produk dari suatu proses evolusi lewat berjuta tahun. Ia
berasal dari suatu sel yang teramat sederhana yang kemudian lewat proses yang
teramat lama berkembang semakin sempurna dan jadialah makhluk yang namanya
manusia. Konsep ini pertama diintroduksikan oleh C. Darwin dalam bukunya “The
Origin of Species”. Pandangan ini juga mengatakan bahwa kebudayaan manusia
berkembang dari tingkat yang paling sederhana (primitif) menuju yang paling
komplek (modern) dan yang paling komplek itu tidak lain adalah kebudayaan manusia Eropa Barat. Dari
faham itulah kemudian muncul konsep “Manusia Primitif” dan “Manusia Modern”.
Oeh karena faham itu datangnya dari Eropa Barat mereka mencoba mebetapkan
patokan-patokan bahwa manusia primitif adalah manusia yang budayanya belum
maju, masih sederhana, biadab, dsb, tidak seperti manusia dari Eropa Barat.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah jika orang primitif adalah orang yang
biadab karena suka berperang tetapi berperang ala manusia primitif pasti
korbannya hanya sedikit, sedangkan orang modern dengan senjata mutakhirnya
mampu menghabisi beribu-ribu manusia hanya sekali dengan penjet tombol.
1
Mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan
manusia menurut evolusinya, dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai
jenis (species). Keistimewaan apapun yang dianggap melekat ada pada dirinya
yang dimiliki manusia, mereka digolongkan dalam “binatang
menyusui” khususnya primata.
2. Antropologi Budaya
Apakah
manusia modern dengan demikian lebih primitif dari manusia primitf? Manusia
yang disebut primitif tentu tidak pernah merasa primitif dalam benak mereka.
Mereka mempunya kekayaan budaya yang mungkin hanya mereka yang mengerti. Mereka
mampunya keunikan dalam menciptakan budaya mereka sendiri, yang pada
gilirannya budaya yang ia ciptakan akan memberikan dampak bagi kehidupannya dan
konsep tentang manusia. Kebudayaan manusia tidak terhitung dan tersebar
diseluruh penjuru dunia. Kebudayaan tercipta oleh manusia tetapi kemudian
didalam hidupnya banyak dibentuk oleh kebudayaan yang dimiliki olehnya. Oleh
karena itu wujud dan isi kebudayaan yang dimiliki oleh manusia akan mewarnai
konsep tentang manusia. Inilah yang menyebabkan bahwa konsep manusia tidak bisa
digeneralisasikan sepanjang berkaitan dengan budaya yang disandangnya. Oleh
karena itu manusia baru dikatakan bermakna apabila ia dapat menampilkan
kemampuannya mewariskan nilai-nilai budayanya pada generasi penerus sekaligus
mampu merekam apa yang diperolehnya dari generasi sebelumnya.
Memfokuskan
perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat.
Dalam ’antropologi budaya’ mengkaji
tentang praktik-praktik sosial, bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa,
di mana makna diciptakan dan diuji sebelum
digunakan masyarakat. Kebudayaan tercipta oleh manusia tetapi kemudian
didalam hidupnya manusia banyak dibentuk oleh kebudayaan yg dimilikinya.
Terima kasih. Jazakallahu khairan.
BalasHapusMantap. Lanjutkan
BalasHapus