Halaman

Minggu, 09 Desember 2012

HAKEKAT MANUSIA DARI SEGI ANTROPOLOGIS

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Hakekat Manusia dari Segi Antropologis” tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan informasi tentang teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan segala informasi kepada kita semua tentang teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.



Jakarta, 28 November 2012



Tim Penyusii
Daftar Isi
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................................... iii
 Pengertian Antropologis ........................................................................................... 1
Antropologi Fisik ........................................................................................................ 1
Antropologi Budaya ................................................................................................... 2













1
Hakekat manusia dari segi antropologi
Istilah “antropologi” berasal dari bahasa  Yunani asal kata “anthropos” berarti “manusia”, dan “logos” berarti “ilmu”, dengan demikian secara harfiah “antropologi” berarti ilmu tentang manusia.
Antropologi di bagi menjadi 2 bagian, yakni :
1.    Antropologi Fisik
2.    Antropologi Budaya

1.   Antropologi Fisik
Mula – mula orang percaya bahwa manusia dalam wujudnya yang sekarang ini adalah merupakan suatu produk dari suatu proses evolusi lewat berjuta tahun. Ia berasal dari suatu sel yang teramat sederhana yang kemudian lewat proses yang teramat lama berkembang semakin sempurna dan jadialah makhluk yang namanya manusia. Konsep ini pertama diintroduksikan oleh C. Darwin dalam bukunya “The Origin of Species”. Pandangan ini juga mengatakan bahwa kebudayaan manusia berkembang dari tingkat yang paling sederhana (primitif) menuju yang paling komplek (modern) dan yang paling komplek itu tidak lain  adalah kebudayaan manusia Eropa Barat. Dari faham itulah kemudian muncul konsep “Manusia Primitif” dan “Manusia Modern”. Oeh karena faham itu datangnya dari Eropa Barat mereka mencoba mebetapkan patokan-patokan bahwa manusia primitif adalah manusia yang budayanya belum maju, masih sederhana, biadab, dsb, tidak seperti manusia dari Eropa Barat. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah jika orang primitif adalah orang yang biadab karena suka berperang tetapi berperang ala manusia primitif pasti korbannya hanya sedikit, sedangkan orang modern dengan senjata mutakhirnya mampu menghabisi beribu-ribu manusia hanya sekali dengan penjet tombol.
1
Mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya, dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis (species). Keistimewaan apapun yang dianggap melekat ada pada dirinya yang dimiliki manusia, mereka digolongkan dalam binatang menyusui khususnya primata.

2.   Antropologi Budaya
Apakah manusia modern dengan demikian lebih primitif dari manusia primitf? Manusia yang disebut primitif tentu tidak pernah merasa primitif dalam benak mereka. Mereka mempunya kekayaan budaya yang mungkin hanya mereka yang mengerti. Mereka mampunya keunikan dalam menciptakan budaya mereka sendiri, yang pada gilirannya budaya yang ia ciptakan akan memberikan dampak bagi kehidupannya dan konsep tentang manusia. Kebudayaan manusia tidak terhitung dan tersebar diseluruh penjuru dunia. Kebudayaan tercipta oleh manusia tetapi kemudian didalam hidupnya banyak dibentuk oleh kebudayaan yang dimiliki olehnya. Oleh karena itu wujud dan isi kebudayaan yang dimiliki oleh manusia akan mewarnai konsep tentang manusia. Inilah yang menyebabkan bahwa konsep manusia tidak bisa digeneralisasikan sepanjang berkaitan dengan budaya yang disandangnya. Oleh karena itu manusia baru dikatakan bermakna apabila ia dapat menampilkan kemampuannya mewariskan nilai-nilai budayanya pada generasi penerus sekaligus mampu merekam apa yang diperolehnya dari generasi sebelumnya.  
Memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. Dalam  ’antropologi budaya’ mengkaji tentang praktik-praktik sosial, bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa, di mana makna diciptakan dan diuji sebelum  digunakan masyarakat. Kebudayaan tercipta oleh manusia tetapi kemudian didalam hidupnya manusia banyak dibentuk oleh kebudayaan yg dimilikinya.

2 komentar: